Kamis, 22 Juli 2010

Tipe-Tipe Pondok Pesantren

Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam mengalami perkembangan bentuk sesuai dengan perubahan zaman, terutama sekali adanya dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perubahan pesantren bukan berarti sebagai pondok pesantren yang telah hilang kekhasannya. Dalam hal ini pondok pesantren tetap merupakan lembaga pendidikan Islam yang tumbuh dan berkembang dari masyarakat untuk masyarakat.
Secara garis besar menurut Bahri Ghozali pesantren sekarang ini dapat dibedakan menjadi tiga macam:
1. Pondok Pesantren Tradisional
Yaitu pondok pesantren yang menyelenggarakan pelajaran gengan pendekatan tradisional. Pembelajarannya ilmu-ilmu agama Islam dilakukan secara individual atau kelompok dengan kosentrasi dengan kitab-kitab klasik berbahasa Arab. Penjajakan tidak didasarkan pada satu waktu, tetapi berdasarkan kitab yang dipelajari.
2. Pondok Pesantren Modern
Yaitu pondok pesantren yang menyelenggarakan keiatan pendidikan dengan pendekatan modern melalui suatu pendidikan formal, baik madrasah ataupun sekolah, tetapi dengan klasikal.
3. Pondok Pesantren Komprehensif
Yaitu pondok pesantren yang sistem pendidikan dan pengajarannya gabungan antara yang tradisioanal dan yang modern. Artinya didalamnya ditetapkan pendidikan dan pengajarannya kitab kuning dengan metode sorogan, bandongan, wetonan, namun secara regular sistem persekolahan terus di kembangkan.

Menurut Kafrawi pondok pesantren dibagi menjadi empat pola yaitu :
Pesantren pola I ialah pesantren yang memiliki unit kegiatan dan elemen berupa Masjid dan rumah kyai. Pesantren ini masih sederhana, kyai mempergunakan masjid atau rumahnya untuk tempat mengaji, biasanya santri datang dari daerah sekitarnya, namun pengajian telah diselenggarakan secara kontinyu dan sistematis. Jadi pola ini belum mempunyai elemen pondok, bila diukur dengan dasar dari Zamakhsyari.
Pesantren pola II sama dengan pola I ditambah adanya pondokan bagi santri. Ini sama dengan starat Zamakhsyari.
Pesantren pola III sama dengan pola II tetapi ditambah adanya madrasah. Jadi di pesantren pola III ini telah ada pengajian sistem klasikal.
Pesantren pola 1V ialah pesantren pola III ditambah adanya unit keterampilan seperti peternakan, kerajinan koperasi sawah, ladang, dan lain- lain.
Wardi Bahtiar dan kawan-kawannya didalam membagi pesantren menjadi dua macam, dilihat dari macam pengetahuan yang diajarkan, menurtutnya prsantren dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu:
Pesantren Salafi
Yaitu pesantren yang menajarkan kitab-kitab Islam klasik, sistem madrasah ditetapkan untuk mempermudah tehnik pengajaran sebagai metode sorogan
Pesantren Khalafi
Selain memberikan pengajaran kitab Islam klasik juga membuka sistem sekolah umum dilingkungan dan dibawah tanggung jawab pesantren.
Berdasarkan hasil penelitian LP3ES di Bogor, Jawa Barat telah menemukan 5 macam pola fisik pondok pesantren yaitu:
Pola Pertama :
Terdiri dari masjid dan rumah kyai. Pondok pesantren seperti ini masih bersifat sederhan. Dimana kyai mempergunakan masjid atau rumahnya sendiri untuk tempat mengajar. Dalam pondok pesantren type ini santri hanya datang dari daerah sekitar pesantren itu sendiri.
Pola Kedua :
Terdiri dari masjid, rumah kyai dan pondok (asrama) menginap para santri yang datang dari daerah-daerah yang jauh.
Pola Ketiga :
Terdiri dari masjid, rumah kyai, dan pondok (asrama) dengan sistem wetonan dan sorogan, pondok pesantren tipe ketiga ini telah menyelenggarakan pendidikan formal seperti madrasah.
Pola Keempat :
Pondok tipe keempat ini selain mempunyai komponen-komponen fisik seperti pola ketiga, memiliki pula tempat pendidikan ketrampilan seperti kerajinan, perbengkalan, tokoh koperasi, sawah, ladang dan sebagainya.
Pola Kelima :
Dalam pola ini pondok pesantren merupakan pondok pesantren yang telah berkembang dan bisa disebut pondok pesantren modern atau pondok pesantren pembangunan. Disamping masjid rumah kyai atau ustadz, pondok (asrama) madrasah atau sekolah umum, terdapat pula bangunan–bangunan fisik seperti perpustakaan, dapur umum, ruang makan, kantor administrasi, toko, rumah penginapan tamu (orang tua santri atau tamu umum), ruang operation dan sebagainya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 3 Tahun 1979 tentang Bantuan Kepada Pondok Pesantren, maka pondok pesantren dapat dikatagorikan menjadi:
a. Pondok pesantren tipe A yaitu pondok yang seluruhnya dilaksanakan secara tradisional.
b. Pondok pesantren tipe B yaitu pondok pesantren yang menyelenggarakan pengajaran secara klasikal (madrasi)
c. Pondok pesantren tipe C yaitu pondok pesantren yang hanya merupakan asrama sedangkan santrinya belajar diluar
d. Pondok pesantren tipe D yaitu pondok pesantren yang menyelenggarakan sistem pondok pesantren dan sekaligus sistem sekolah atau madrasah.
Sebenarnya mengkategorikan pondok pesantren kedalam empat bentuk seperti di atas adalah supaya untuk mempermudah perencanaan dan pelaksanaan pemberian bantuan kepada pondok pesantren. Sebenarnya, kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa bentuk atau model pesantren jauh lebih bervariasi. Seperti yang terdata sebagai berikut:
a. Pondok pesantren yang menyelenggarakan pengajian kitab-kitab klasik (salafiyah)
b. Pondok pesantren seperti yang telah diungkapkan pada point A namun memberikan tambahan latihan keterampilan atau kegiatan pada para santri bidang-bidang tertentu/kejuruan
c. Pondok pesantren yang menyelenggarakan kegiatan pengajian kitab namun lebih mengarah pada upaya mengembangkan tarekat / sifisme, para santrinya kadang-kadang ada yang di asramakan, adakalanya pula tidak di asramakan.
d. Pondok pesantren yang hanya menyelenggarakan kegiatan ketermpilan khusus agama Islam, kegiatan keagamaan, seperti tahfidz (hafalan) Al Qur’an dan majlis taklim, adakalanya santri di asramakan adakalanya tidak.
e. Pondok pesantren yang menyelenggarakan pengajaran pada orang-orang penyandang masalah sosial, yaitu madrasah luar biasa di pondok pesantren.
f. Pondok pesantren yang menyelenggarakan pengajian kitab-kitab klasik namun juga menyelenggarakan kegiatan pendiddikan formal ke dalam lingkungan pondok pesantren.
g. Pondok pesantren yang merupakan kombinasi dari beberapa point atau seluruh point yang tersebut diatas (konvergensi).

Referensi

Ghozali, M.Bahri. 2002. Pesantren Berwawasan Lingkungan. Jakarta:Prasasti.
Tafsir, Ahmad.1991. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Pondok Pesantren Dan Madrasah Diniyah Pertumbuhan Dan Perkembangannya.2003. Depag RI.

Comments :

0 komentar to “Tipe-Tipe Pondok Pesantren”


Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.